Senin, 12 November 2012

Pahlawan, apa sih?, penting?

Hampir setiap tahun di bulan november, menjelang ataupun ba'da peringatan hari pahlawan, selalu ada cerita dan wejangan muncul dari segala penjuru tentang kepahlawanan, bak jamur di musim hujan.  Setelah barang dua bulan kemudian, ya sudah, mungkin hanya tinggal wacana saja.


Toh, dalam kenyataannya semua wejangan itu kemudian tidak benar-benar diapresiasi secara konkret, direnungi, dan diimplementasi.  Seperti kentut di tengah jalan.  Buktinya, masih banyak topik-topik di kemudian hari yang mencuat berlandaskan hal-hal yang justru jauh dari nilai penghayatan kepahlawanan yang digembar-gemborkan.  Kehidupan kembali terpuruk digilas oleh kenyataan, dan orang yang tidak punya idealisme terus terlindas di jalanan waktu, ikut terseret dengan pikiran yang pecah serta hati yang morat-marit susah membedakan antara yang benar dan salah.

Orang yang menggalakkan wacana kepahlawanan kemudian lupa, lupa untuk memahami perkataannya sendiri, lupa untuk mencerminkan secara utuh apa yang dia pikirkan dan bicarakan seputar hari pahlawan.  Begitu juga orang yang sebelumnya menerima 'dakwah' tentang hal ini, kembali menjadi seperti orang yang tidak memahami kepahlawanan: why?.

Saya memahaminya sebagai DOM(Denial Of Muluk-muluk), sebuah reaksi orang ketika menerima hal yang cenderung 'tinggi'.  Berkesan, menarik, namun tidak meninggalkan 'bekas'.  Semacam menonton film Transformers tapi yang ditangkap dan diingat hanyalah sisi grafis-nya saja, yang enak dipandang mata.  Sedangkan 'isi'nya?, pesannya?, terhijab(covered) oleh hal yang memukau mata, terhijab oleh apa yang dikehendaki oleh pikiran, yang ada cuma "wah" nya saja.

Pahlawan, simpel saja, adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.  Apapun perannya, apapun kualifikasinya, maka yang ditekankan dalam kepahlawanan adalah segi manfaatnya.  Sehingga, dengan menggali kepahlawanan pada sisi yang simple ini, kita akan menganggap orang yang bermanfaat serta yang pernah menolong kita baik langsung atau tidak langsung, adalah pahlawan.

Dengan begitu, ketika kita dihadapkan pada definisi ini, akan membuat kita lebih menghargai orang banyak.  Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya?.  Artinya anda harus menghargai orang-orang yang pernah menggoreskan warna manfaat di kehidupan anda, pahlawan-pahlawan itu.

Bayangkan tentang dunia dimana orang saling menghargai satu sama lain, masyarakat yang sadar bahwa membawa manfaat adalah sebuah tindakan kepahlawanan, bukankah segala kemungkaran bisa ditekan?.  Yang menyebabkan dunia ini amburadul adalah karena kita dipenuhi orang-orang yang tidak bisa menghargai, tidak tahu terimakasih!.  Ada potensi tidak tahu terimakasih di dalam diri kita, dan itu berbahaya.

Maka ingatlah teman, saudara, tetangga, dan orang-orang yang berjasa(walau sekecil apapun) di dalam hidup kita.  Pasti nanti akan terbentuk rasa saling menghargai, mengingat kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan kepada kita, dan ujungnya adalah terbangunnya keharmonisan di dalam hidup.  Kesalahan akan otomatis terlupakan ketika kita terfokus untuk mengingat kebaikan-kebaikan, lewat cara memaafkan.

Mereka, pahlawan-pahlawan kita itu, adalah partikel-partikel yang amat sangat penting yang terkait dalam menunjang hidup kita.  Kita tidak akan bisa sampai seperti sekarang tanpa bantuan-bantuan orang lain, dan segala pencapaian yang sudah ada tidak bisa lepas dari peran pahlawan-pahlawan itu.

Kita hidup sebenarnya saling mempengaruhi hidup orang lain, tidak bisa tidak.  Masing-masing punya peran sendiri yang menunjukan titik kepahlawanan untuk hidup orang lain, seperti siji gambar, partikel-partikel yang monoton(manusia) akan menjadi indah manakala dikolaborasi dengan teknik yang benar, yaitu dengan mengedepankan sisi manfaat satu sama lain.

Benar jika setiap orang memiliki jiwa pahlawan, yaitu dengan potensi kemanfaatan, yang kemudian akan membawa kita pada tataran insan kamil.  Maka kita harus terus mengasah jiwa kepahlawanan kita dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, tapi bukan sok pahlawan atau sok jagoan, karena itu beda lagi urusannya.

Jadi jangan muluk-muluk lah berfikiran soal kepahlawanan, pikir yang simpel dulu, lakukan yang simpel dulu.  Sadarilah bahwa pahlawan itu penting, setiap hari anda dikelilingi oleh orang-orang yang punya jiwa pahlawan.  Berkolaborasi lah, bertoleransi lah, menghargai lah, bermanfaat lah.

Jadilah pahlawan bagi hidup anda, hidup orang lain, dan hidup kehidupan!.(*)
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar