Selasa, 10 Januari 2012

Who Am I?

Al-Ghazali dalam kata pengantar di salah satu karangannya yang berjudul The Alchemy of Happiness, menjelaskan dengan singkat ;

"Know, O beloved, that man was not created in jest or at random, but marvelously made and for some great end. Although he is not from everlasting, yet he lives for ever; and though his  body is mean and earthly, yet his  spirit is lofty and divine. When in the crucible of abstinence he is purged from carnal passions he attains to the highest, and in place of being a slave to lust and anger becomes endued with angelic qualities...."


kalau saya menerjemahkan potongan kata pengantar di atas dengan asal-asalan,, kira-kira begini artinya,;

"Ketahuilah, bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan. Ia diciptakan dengan sebaik-baiknya dan demi suatu tujuan agung. Meskipun bukan merupakan bagian Yang Kekal, ia hidup selamanya; meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan bersifat ketuhanan. Ketika, dalam tempaan hidup zuhud, ia tersucikan dari nafsu jasmaniah, ia mencapai tingkat tertinggi; dan sebaliknya, dari menjadi budak nafsu angkara, ia memiliki sifat-sifat malaikat. ..."

yang menarik pertama kali untuk direnungkan adalah di bagian ini ;


Know, O beloved, that man was not created in jest or at random, but marvelously made and for some great end....(Ketahuilah, bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan. Ia diciptakan dengan sebaik-baiknya dan demi suatu tujuan agung....)
Hmmm,,.. kalau kita menengok kembali ke Al-qur'an, kita akan menemukan penegasan menarik tentang penciptaan kita(manusia) yang sebenarnya bukan sekedar produk umum yang diciptakan asal-asalan,


أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"(QS Al-mukminun : 115)



Dalam cuplikan salah satu hadits nabi, dikatakan bahwa ;
"man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu...", 
barang siapa mengenal diri(nafs)nya, maka akan mengenal Tuhan nya..,


dan pada ayat Al-qur'an surat fushilat ayat 53 ;
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
 “Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri(أَنفُسِهِمْ / nafs) mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka.”


kedua statement di atas akhirnya akan menggiring kita pada satu pertanyaan, 
yaitu; Who am I?,.., 
ini adalah pertanyaan paling krusial yang menyangkut essensi dari diri manusia secara khusus, tentang siapa yang berjalan-jalan di muka bumi dengan sombongnya ini, tentang aku yang ada di dalam aku..,
siapakah kita?, siapakah aku?,


Jika kita berkata, "Saya mengetahui diri saya"- yang berarti bentuk luar(zhahir); badan, muka dan anggota-anggota badan, serta atribut-atribut keduniawian yang zhahir semata, maka yang seperti ini tidak akan pernah bisa menjelaskan siapa diri kita secara essensial, karena semua hal itu relatif dan dinamis, tidak mampu menjelaskan diri ini secara total dan hakiki.



Menurut Al-ghazali,..Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:

  • Siapakah anda?,
  • dari mana anda datang?. 
  • Kemana anda pergi?, 
  • apa tujuan anda datang lalu tinggal sejenak di sini?, 
  • serta di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada? 

* * *





Dulu sekali,  ada satu momen bersejarah dalam penciptaan diri kita, yaitu saat kita bersaksi di hadapan Tuhan, kita bercakap-cakap kepada Tuhan,... ehh,, wait,..  bercakap-cakap dengan Tuhan?,

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛشَهِدْنَا
“…ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa(nafs) mereka: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, kami menjadi saksi”...." (Qur’an [7] : 172)
betul, nafs kita lah yang bercakap-cakap dengan Yang Maha Agung pada hari itu,..
tapi apakah kita masih ingat momen yang indah itu?,..


إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
"...Sesungguhnya kami lengah(lupa) terhadap ini ",
hmmm,, lupa ya,,.. manusia sekali,.. :)


Buat saya, ini semua adalah tentang menyadari dan menemukan arti dari "mengapa sih kita diciptakan",..,....
apakah anda tidak menyadari, bahwa sebenarnya kita hidup dengan mempengaruhi hidup orang lain?, kita hidup dengan misi yang sangat berbeda dari orang lainnya, kita hidup dengan ciri khas yang terkadang tidak kita sadari, bahwa dengan diri kita yang begitu unik satu sama lain ini saling terikat dan terkait membentuk suatu hierarki kehidupan yang saling menunjang dan mempengaruhi.., 
ya, kita hanya belum menyadari potensi diri kita yang sebenarnya, sehingga kita belum bisa menemukan jawaban atas pertanyaan pertama "Siapakah anda?", dan itu yang menghalangi kita untuk menemukan jawaban atas pertanyaan terakhir tentang diri kita pada "di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada?",...


Misi-potensi, itulah yang seharusnya kita gali lebih dalam pada diri kita, maka setelah kita menyadari apa sih misi kita di dunia ini?, kita dituntut bergerak sesuai dengan apa yang dimudahkan(potensi) bagi diri kita dalam menjalankan misi ini,.. Nabi Muhammad(saw) pernah berkata dalam salah satu hadits ;


".....Setiap orang akan dimudahkan untuk melakukan apa yang telah menjadi takdirnya," (Shahih Muslim No.4789)


tanpa menemukan potensi diri, maka kita akan kesulitan dalam menjalani misi hidup yang suci ini.., lalu, apa sih misi yang kita emban di dunia ini?,.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia...” (Qur’an [33] : 72)

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada malaikat“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (Qur’an [2] : 30)


yupz,.. menjadi khalifah di muka bumi, .. nah, tugas khalifah itu apa sih?,, yaitu mewujudkan kehidupan yang rahmatan 'lil 'alamin salah satunya,.. dengan segala potensi yang kita miliki inilah, kita hidup menjalani misi.


Begini,..pernahkah ada di antara teman-teman anda yang ikut Bisnis multi level marketting dan sukses?, seolah-olah kita kok ngeliatnya enak banget ya dia jalan di bidang itu, dan setelah kita coba, waduh,, ternyata gak semudah kita ngeliat dia,.. atau mungkin anda punya teman yang jago programming yang kita kadang-kadang mesen program buat kantor sama dia dan seolah-olah buat dia itu pekerjaan yang kecil, padahal ngeliat source kode yang dikasih aja mungkin bisa bikin kita stress ngebayangin nya,.... itulah potensi...,, potensi yang terkadang kita lupakan dan berpaling terhadap hal-hal yang melenakan hidup, kita menjadi seseorang yang bukan diri kita,.. kita tidak berani menjadi diri kita,. ya, akhirnya kita berakhir pada keterpurukan dan kesedihan akan penyesalan hidup yang berkepanjangan... dan pertanyaan "di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada?" itu tidak akan pernah tuntas kita temukan jawaban nya.


Kita gak akan bisa menjadi orang lain secara utuh, karena kita adalah diri kita yang dipersiapkan khusus untuk mengemban misi dengan jalan yang sama sekali berbeda dari orang lain,.... be yourself,.. carilah diri kita yang sebenarnya dengan segala atribut essensi yang sudah disediakan bersama kita pada awal penciptaan.


oh iya, kalau anda pernah nonton film The Long kiss good night , itu bisa menggambarkan secara implisit tentang keadaan ini, seseorang yang lupa tentang jati diri nya, yang kemudian bertanya-tanya tentang "who I am", kemudian dalam proses pencarian nya itu, menemukan sebuah kebenaran akan jati diri dari apa yang dibawa bersamanya.., dimana?,, di dalam sebuah tas yang sudah bertahun-tahun tidak pernah dia buka semenjak dia ditemukan oleh orang lain dan amnesia.., Tas yang berisi clue dan equipment yang dia bawa bersama dirinya,..


Maka, marilah kita membuka "Tas" yang sudah Allah sertakan kepada kita semenjak kita diciptakan,, Tas yang berisi hikmah dan petunjuk, Al-qur'an(clue),, dan potensi(equipment)..


وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ

Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketakwaannya. (Muhammad: 17)

So, Who Am I? 




_____________________________________
*)gambar dicuri langsung dari paman google, jika ada owners yang tidak berkenan, silahkan komplain.

0 komentar:

Posting Komentar