Senin, 31 Desember 2012

Hadiah akhir tahun

Tidak terasa, tahun 2012 udah hampir berakhir, sekitar 11 jam lagi kita sudah berada di tahun 2013.  Dan, selama kurang lebih 365 hari ini sudah berapa banyak kemajuan-kemajuan yang sudah dilakukan?.



Beragam kisah dan pelajaran hidup selama satu tahun ini ada baiknya di flashback lagi, kita mungkin sejenak akan mengingat-ingat kejadian-kejadian yang pahit, konyol, memalukan, dan aneh sepanjang 12 bulan yang sudah dilalui.  Bisa jadi lebih banyak yang tidak enak daripada enaknya, bisa jadi juga sebaliknya.

Tapi apapun itu, toh, tetap ada hikmahnya kok.  Saya sendiri ketika mencoba mengingat awal tahun lalu, dan membandingkannya dengan saat ini, malah jadi kaget sendiri, "kok bisa ya sampai ke titik ini?, ".  Dengan segala kemustahilan yang telah saya lewati, dengan segala pencapaian yang sudah saya perbuat, semuanya, banyak sekali kemudian yang saya alami hingga menjadi sesuatu yang menepis apa itu yang disebut dengan 'ketidakmungkinan'.

Ada cerita menarik yang mungkin perlu saya sampaikan disini.  Dulu, saya memiliki banyak impian yang rasanya sulit sekali untuk diwujudkan, tapi selalu ada jalan untuk menemukan pintu-pintu harapan.  Di bulan juli lalu, saya membuat suatu keputusan yang selamanya merubah cara berfikir dan bertindak di hidup saya, hampir 180 derajat dari sebelumnya.

Memutar haluan dari tugas akhir skripsi dan memutuskan untuk memotongnya lalu menggantinya ke Tugas akhir seminar, disini rupanya kunci-kunci awal yang mungkin tidak akan pernah saya sadari dan dapatkan jika saya tidak berani untuk mengambil keputusan di awal.

Padahal sebelum memutuskan untuk menggagalkan skripsi, saya sudah menyelesaikan judul, proposal dan bahan untuk diajukan ke pembimbing tugas akhir.  Bahkan jauh sebelum itu saya sudah mengimplementasikan sistem yang akan saya ajukan pada pihak instansi, program sudah saya buat sedemikian rupa dan tahap finishing dan dokumentasi tinggal menunggu waktu.  Intinya, wisuda sudah dipastikan bisa tersusul walaupun saya mengajukan Tugas akhir skripsi.  Meski saya belum memikirkan akan jadi apa saya setelah wisuda dan apa yang harus saya kejar, masa depan masih suram...

Namun entah mengapa, ketika pihak kampus memberitahukan kepada saya bahwa akan ada seminar yang dalam hal ini juga merupakan seminar tugas akhir, saya tidak langsung pikir panjang dan memutuskan untuk mengganti tugas akhir skripsi dengan seminar.  Padahal waktu itu seminar akan diadakan di Tanjung karang, cukup jauh tempatnya, dan saya dipastikan akan sendirian disana karena seminar ini adalah seminar gabungan, sedang peserta dari kampus saya hanya ada dua orang, saya dan salah satu teman yang berbeda jurusan.

Yang ada di fikiran saya saat itu adalah; saya akan bertemu dengan orang2 baru, lingkungan baru, dan mungkin pengalaman hidup yang baru.  Meski saya harus pergi-pulang dari rumah ke tempat seminar dengan jarak 50 KM dengan motor kesayangan yang sudah batuk-batuk di tengah perjalanan, saya lakukan selama 6 hari, berangkat jam 5 pagi dan pulang hampir jam 8 malam.  Apakah enak?, mula-mula tidak enak, sama sekali tidak enak!

walaupun begitu, sedikit banyaknya saya mendapatkan pelajaran yang luar biasa selama itu, baik di dalam materi seminar, dari lingkungan baru yang saya masuki itu, maupun dari perjalanan saya sepanjang dari rumah-tempat seminar maupun sebaliknya.

Materi-materi yang disuguhkan sepanjang seminar memang tidak ada hubungannya dengan algoritma dan pemrograman, atau matematika, atau desain sistem, atau hal-hal yang mengenai dunia manajemen informatika.  Tapi lebih penting : mengenali diri sendiri.  Saya tidak kepikiran untuk bertemu dengan materi ini meski beberapa bulan sebelumnya saya pernah posting tentang mengenali potensi diri, dan ketika saya sampai pada materi HRD, pemateri mengatakan bahwa kunci keberhasilan itu ada tiga:


  1. Menentukan cita-cita(dreams),
  2. Mengenali diri sendiri, dan
  3. Memperbaiki sikap dan penampilan(Akhlaq).


Saya kemudian ingat beberapa postingan di blog ini yang saya buat berdasarkan apa yang tahun lalu saya pelajari dan kenali secara singkat.  Pada saat itu saya terus bertanya secara monolog, "apa ini jalan-Nya?,..mungkinkah?.." Kemudian sepanjang perjalanan itu pencerahan terus menerus menghujani kepala, hidup seolah kembali terang berderang.

Tema yang diusung pada seminar kala itu adalah "personal development and carrier preparation",  disitu kami diajari dan dikenalkan dengan apa itu HRD, potensi diri, mengenali target kesuksesan, karakter, dream building dan leadership.  Meski banyak dari peserta seminar yang sebenarnya tidak acuh terhadap materi, saya tetap positif thinking menghadapinya, and it works!.

Yang paling berasa dan mengena adalah materi tentang dreams, salah satunya topik manajemenisasi mimpi, membuat impian kita menjadi kenyataan yang ternyata caranya tidak susah-susah amat.  Meski secara teori hampir mustahil, tapi ketika saya praktekkan itu adalah cara yang manjur, atau bisa juga sugesti, tapi itu benar-benar bekerja dengan baik hingga saat ini.

Pada postingan sebelumnya, saya menyebutkan bahwa kita harus memiliki visi-misi atau target dan upaya untuk menata kehidupan agar kita memiliki rel yang jelas terhadap masa depan, impian tentunya juga perlu di manajemenisasi.  Sekarang, saya akan membagikan apa yang sudah saya dapat dari seminar saat itu, tentang manajemen mimpi:

Miliki keinginan dan niat yang kuat

Mula-mula kita harus memiliki dorongan dari dalam diri kita sendiri, kita harus menguatkan diri dan meyakinkan kepada diri sendiri bahwa kita mampu untuk mewujudkan apa yang kita inginkan, apapun keadaannya, apapun impiannya.  Jika belum punya keinginan yang kuat, maka selamanya kita akan terkatung-katung dalam khayalan, dan mimpi selamanya hanya akan terus menjadi mimpi.


Membuat dream-list

Kemudian kita harus benar-benar fokus terhadap impian supaya kesuksesan kita akan menjadi jelas, kita harus tahu apa target yang akan kita capai, kita harus men-spesifikasi impian-impian kita dahulu, tulis ke dalam daftar impian.  Ya, ini benar-benar harus ditulis ke atas kertas.  Tulis sebanyak-banyaknya, yang menurut anda mustahil sekalipun!.  Jika anda saja malu untuk menuliskan impian anda ke dalam kertas, bagaimana Tuhan akan mengabulkan impian anda?.
Pada tahap ini anda dituntut untuk memperjelas serinci-rincinya impian anda, misal jika anda memiliki keinginan untuk memiliki rumah, maka rumah yang seperti apa, bentuknya seperti apa, dimana, kapan akan memilikinya dan lain-lain, yang jelas harus jelas betul impian anda supaya tidak abstrak nantinya.


Membuat dreams-book

Setelah menuliskan impian-impian anda, maka anda harus berani menggambarkan impian anda pada sebuah media.  Misal, jika anda ingin menaikkan haji orang Tua anda, maka gambarlah ka'bah atau cari gambar ka'bah yang besar, kemudian print dan tempel ke dalam buku gambar yang besar, jika perlu, tempel impian anda di dinding kamar atau dimana saja yang paling mudah dan sering terlihat oleh anda.  Setelah anda menempelkan gambar-gambar impian anda tersebut ke dalam sebuah buku khusus, maka taruhlah buku itu di meja ruang tamu anda atau dimana orang lain bisa melihat dan tertarik membuka buku anda.  Tujuannya ada dua: supaya orang2 mentertawai impian anda dan mereka tahu apa mimpi-mimpi anda.


Survey Mimpi anda

Selanjutnya adalah mensurvey mimpi-mimpi anda, mengetahui segala seluk-beluk impian anda, bagaimana cara memperolehnya, berapa harganya, jika perlu di-test drive dulu lah secara langsung.  Misal jika anda memiliki impian untuk memiliki mobil toyota avanza, maka anda harus berani untuk datang ke dealer dan mencobanya, meski anda belum mampu membelinya, itu tidak masalah, pihak dealer gak akan marah-marah kok sama anda, kecuali anda merusak dan itikad anda tidak baik.  Memalukan?, ya itu tujuannya!.  Supaya ada rasa yang kuat di dalam hati anda untuk menggapai mimpi itu, dan juga akan menunjukkan seberapa besar kesungguhan anda untuk meraih mimpi tersebut!.


Saya bahkan mencobanya, ketika saya ingin mempunyai mesin pompa air supaya ibu di rumah tida capek lagi nimba, saya tulis dahulu itu ke dalam list impian saya.  Benar, saya tulis ke dalam impian karena saya juga memang belum punya pekerjaan tetap, darimana saya dapat uang?.  Toh, setelah itu saya datang ke tetangga saya yang punya pompa air, saya tanya dimana dia beli, kemudian ditunjukkan, langsung saya ke tokonya, saya tanya-tanya dan benar-benar saya coba itu pompa airnya, meski akhirnya saya tidak jadi beli karena memang tidak punya uang, saya sempat mengatakan kepada pemiliknya bahwa saya akan kembali dalam waktu dekat.

Alhamdulillah nya, ada kawan yang menawarkan orderan, untuk membantunya dalam editting foto pre-wed.  Kemudian saya kumpulkan uang dari hasil saya edit foto dan juga servis komputer tetangga, 5 hari kemudian saya benar-benar kembali ke toko tersebut dan membelinya.  Selalu ada jalan ketika kita menginginkan sesuatu itu dengan sungguh-sungguh, trust me!.


Jika kehidupan anda sekarang sama menyedihkannya seperti kehidupan saya yang sekarang, dan dreams-book anda berisi gambar2 impian yang terlalu 'ketinggian' untuk keadaan anda sekarang, orang-orang tentu akan geleng-geleng kepala dan mentertawai anda, tapi itu fungsinya: anda mempunyai cambuk yang akan memotivasi anda dalam mewujudkan impian-impian anda.
Kalo kata orang, "kelak bakal kubeli mulut-mulut orang yang merendahkan impianku!".

Selain itu juga, dengan menuliskan daftar impian dan dreams-book, dan orang-orang tahu apa yang anda inginkan, ini akan memancing jalan untuk anda mewujudkan impian anda tersebut.  Ini terjadi pada diri saya, di bulan november kemarin, saya mengisi survey yang dibuat oleh Ketua Risma di masjid kami, yang salah satu pertanyaannya adalah; "apakah impian anda?".

Disitu saya tulis semua unek-unek saya yang berkaitan dengan impian saya untuk merubah nasib kampung saya ini, segala ide-ide yang ada di kepala saya tuangkan semua disitu.  Tidak lama kemudian diadakanlah pemilihan ketua Risma secara demokratis untuk yang pertama kali di kampung kami.  Dan dalam hasil itu saya kemudian diamanatkan untuk menjadi wakil Ketua dalam menjalankan program Risma untuk membangun kemajuan kampung kami.

Beragam kemudahan kemudian datang setelah masalah-masalah timbul, salah satunya saat penyusunan kegiatan pendidikan untuk TPA yang rencananya akan dijalankan mulai awal tahun.  Kami saat itu bingung dalam menyusun kurikulum sebagai panduan guru-guru untuk mengajar murid-murid di TPA, selama ini anak-anak belajar mengaji hanya sebatas baca tulis saja.  Kemudian kebetulan saat malam hari kami mengadakan rapat untuk itu, salah satu rekan Risma mendapat informasi bahwa departemen agama akan mengadakan penyuluhan yang berkaitan dengan kependidikan TPQ.  Esoknya utusan Risma berangkat ke penyuluhan, dan susunan kurikullum beserta ilmu-ilmu lainnya kami dapatkan.

Hadiah akhir tahun yang mengejutkan bagi saya adalah, tentang tawaran kepada Risma kami  soal rencana event dengan skala kabupaten yang akan dilaksanakan tahun depan.  Menurut saya, jika itu benar-benar kesampaian, maka tawaran itu akan melompati harapan-harapan saya selama ini.

Semoga Tuhan memberikan Jalan, dan postingan ini saya tulis sebagai hadiah akhir tahun untuk anda, dengan harapan sebagai bahan motivasi anda di tahun depan agar menjadi lebih baik lagi dan yakin dengan impian-impian anda serta berusaha untuk tetap mewujudkannya, apapun resikonya!.

Selamat tahun baru.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar