Selasa, 23 Oktober 2012

Dajjalitas


Hmm, tulisan ini bermula dari kekhawatiran saya tentang kecenderungan muda-mudi muslim kepada kelakuan radikal serta banyak pengaruh pendangkalan akhlaq yang terjadi di sekitar saya.  Sudah lama, lama sekali kisah ini diceritakan oleh Rasulullah saw, tentang datangnya 'sosok' dajjal yang merupakan tanda-tanda akhir zaman.

Di media-media jejaring sosial saya sering menemukan statement tidak mengenakkan tentang tudingan-tudingan ke berbagai kelompok dengan sebutan 'antek-antek dajjal', yang kadang diselipi kata-kata tidak pantas seperti 'anak anjing', 'babi israel', 'laknatullah',.. dsb.  Bahkan yang lebih parah adalah konsumsi teori konspirasi di kalangan umat yang katanya dianjurkan untuk selalu tabbayyun ini, bukankah ini benar-benar menyedihkan?, apalagi kadang yang menuding dan yang dituding adalah sesama muslim, trust me, ini memalukan sekali seperti monyet.  Sejak kapan Rasulullah mengajarkan untuk mencaci-maki orang atau menuding-nuding seperti itu?.  Kita bisa merenungi statement ini:


". . .Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kata fasiq, dan menuduhnya dengan kata kafir, kecuali tuduhan itu akan kembali kepada si penuduh jika orang yang tertuduh tidak seperti yang dituduhkan."[1]

Coba lah anda menunjuk orang lain, maka perhatikan bahwa jari yang mengarah kepada anda justru lebih banyak bukan?, hati-hati lah, kurangi kebiasaan dengan stupidity level over 99999999 ini.

Meski beberapa menafsirkan bahwa sosok dajjal adalah benar-benar harafiah, artinya dajjal itu: rambutnya keriting, badannya bongkok, lehernya seperti orang cacingan, eh, gondokan, jidatnya seperti frankenstein, matanya buta sebelah.

Tapi saya menemukan lebih dalam daripada apa yang ditafsirkan dengan 'segitu' saja itu, fikirkan: apakah dajjal akan setolol itu dengan tampil sebagai sosok yang mudah dikenali?, apa dajjal tidak bisa melakukan operasi plastik, mungkin?.   Bukankah selama ini Iblis justru menggunakan tipu daya yang lebih kompleks?, tentu kita tidak bisa hanya berpatokan dari wujud fisik saja, ada ciri-ciri tertentu yang lebih kepada karakter, isi, sesuatu yang bisa kita kenali dari tingkah lakunya, yang bahkan tidak hanya untuk dajjal itu sendiri, melainkan orang yang sifatnya seperti dajjal, seseorang yang malah cenderung kepada dajjalitas.

Mencari dajjal dan 'pengikut' dajjal itu gampang-gampang susah, tapi yang jelas Dajjal itu . . .

Mata kanannya buta, sehingga dia hanya bisa melihat dengan mata kirinya

Maksudnya orang ini gak bisa melihat kebaikan manusia, hanya bisa melihat keburukan-keburukan.  Kita bisa 'melihat' orang-orang seperti ini di sekitar kita, kerjanya hanya menjelek-jelekkan orang lain , menyebar fitnah, hanya memandang orang dengan sebelah mata, orang ini selfish-man.  Bagi orang seperti ini, dia akan terus terpuruk pada alam dengki yang dibangun oleh dirinya sendiri, hatinya sudah keras dan dia tak mampu untuk memaklumi orang lain, tak ada lagi kepercayaan untuk orang lain, yang dia lihat hanyalah keburukan demi keburukan.   Orang ini menyedihkan.

Badannya gemuk sekali, tapi tidak sehat

Kemudian yang perlu diketahui adalah, dajjal atau orang yang terkena dajjalitas itu gemuk sekali, tapi tidak sehat.  Maksudnya adalah orang ini banyak memakan sesuatu, tapi justru apa yang ia makan malah merusak dirinya.  Kriteria ini terkait langsung dengan orang yang memakan pendapatan riba, mengambil hak orang lain.  Memang dia gemuk, kaya, tapi jalan hidupnya sempoyongan,


"Mereka yang memakan riba tidak akan dapat berdiri, kalau pun
berdiri hanya akan seperti orang yang sudah kemasukan setan
karena penyakit gila." (Qur'an 2: 275)


apa yang dia dapat bukan dengan cara yang halal.  Karena yang tidak halal itu bukan malah bikin kenyang, sebaliknya, bikin lapar!, bikin penyakit!.

Jidatnya ada tulisan KAFIR

Yang satu ini, dalam salah satu riwayat hadits yang saya temui bahkan orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf tahu bahwa dajjal atau pengikut dajjal, di jidatnya, tepatnya di antara kedua alisnya ada tulisan 'KAFIR', how?, bagaimana seseorang yang buta huruf dapat membaca?.

Bacalah dengan melihat keseharian dan tingkah laku orang tersebut, parameter kafir tidak bisa dilihat hanya dari wujud, bahkan orang kafir pun bisa tampak seperti orang alim.  Caranya memperlakukan Tuhannya serta hubungan kepada manusia dan dunia bisa menjadi patokan apakah orang ini beriman atau sebaliknya, kafir.

Sifat Kufur bisa dicerminkan dari kecenderungan seseorang untuk berlaku destruktif, suka merusak, dan lebih banyak membangkang.  Yang paling berbahaya justru sifat Kufur yang samar, artinya tidak tampak di luar, namun ternyata secara 'tidak sengaja' malah dilakukan, contohnya adalah kufur nikmat, serakah, suka menuding orang lain, sombong dsb.  Banyak sekali justru 'huruf-huruf' kafir yang beterbangan di sekitar kita, yang selalu siap untuk 'hinggap' di jidat kita, tapi kita tidak menyadari itu.  Bukankah kadang-kadang gajah di pelupuk mata gak keliatan sementara kutu nun jauh di ujung Benua Amerika kelihatan?.

Memiliki 'Surga' dan 'Neraka' di Tangannya

Kemudian salah satu ciri Dajjal atau orang yang menganut dajjalisme adalah, orang ini 'memiliki surga dan neraka' di tangannya.  Dalam salah satu riwayat hadits yang pernah saya baca, surganya dajjal itu adalah nerakanya Allah, dan nerakanya dajjal, sebetulnya adalah Surganya Allah.

Maksudnya apa?, maksudnya adalah Dajjalisme itu akan secara teguh menghalangi manusia untuk istiqomah di jalan kebaikan, dia akan memanipulasi kejahatan dan menyebutnya sebagai kebaikan, mengatakan bahwa tindakannya yang cenderung merusak, destruktif, keji, sebagai tindakan yang menuntunnya ke arah kebaikan, membawa orang masuk surga, ini terkait dengan ayat berikut:

“Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka  siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan,    tetapi mereka tidak sadar. (QS. Al baqoroh 8-12)

Bukankah hal itu sungguh mengerikan?, yang mana yang benar-benar baik dan yang pura-pura baik?.
Sementara kita tergiur oleh 'surgawi', tapi ternyata yang kita lakukan justru mengarahkan kita pada sesuatu yang merusak?, sedangkan apa yang para penganut dajjalisme katakan adalah jalan menuju neraka, kesesatan, terlaknat, justru adalah jalan menuju Allah?.

Rencana dan tipu daya dajjal itu benar-benar keji, sangat kompleks dan sistematis.  Kita bahkan bisa saja tidak menyadari, apakah kita benar-benar beriman atau justru secara perlahan-lahan kita diselimuti oleh dajjalitas.  Maka benar jika Rasulullah mengatakan bahwa Dajjal merupakan fitnah terbesar di akhir zaman, tipu daya yang menarik manusia ke lubang pusaran pasir yang mematikan, menggerogoti iman kepada Tuhannya dan menggantinya kepada iman yang palsu: iman kepada dajjalitas.


Apakah anda tidak merasakan?, apakah pikiran-pikiran negatif anda kepada orang atau golongan lain itu adalah benar sebagian dari iman?, ajaran siapa?.  Apakah tuduhan-tuduhan anda kepada orang lain adalah benar sebagian dari iman?, ajaran siapa?.  Apakah kekerasan dan pengrusakan di muka bumi adalah benar sebagian dari iman?, ajaran siapa?.  Apakah tindakan keji dan penumpahan darah adalah benar sebagian dari iman?, ajaran siapa?.



Mungkin anda ingin membaca tulisan saya yang lain yang berjudul Kemana rahmatan lil 'alamin ku? , sebagai bahan referensi juga.  Terimakasih sudah mampir, semoga Tuhan memberkati hari-hari anda.





[1]  Hadits riwayat Bukhori


Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar