Selasa, 29 Mei 2012

Ocehan tentang kesetiaan


And well, my readers and dear bloggers, sudah hampir satu zaman rasanya aku tidak update blog ini *bersihin sarang laba-laba di kepala* B-) ....

Sekarang mari kita bicara tentang kesetiaan, dengan pertanyaan perangsang; "kesetiaan itu berbatas atau tidak?, relatif atau absolut?" 
Jika kau menghendaki kesetiaan yang absolut, maka kau harus rela menderita, tidak boleh mendua, mentiga, menempat, menlima and whatthehellever sebutannya,..dan itu, absolut.
Jika kau menghendaki kesetiaan yang relatif, berbatas,.. maka kau mungkin hanya dibebankan semacam keinginan timbal balik, mengerti maksudku timbal balik?, kau hanya ingin setia di kala pasangan mu setia, diluar itu, ya kau bisa tebak kelanjutannya.


Dua-duanya, di atas, kesetiaan "relatif" dan "absolut", mengabaikan rasional, logika,bukankah cinta itu buta?,, bukankah cinta itu mengabaikan dominasi logika?,.. setuju?,.jika iya,. maka mari kita melangkah untuk yang selanjutnya.


Masalahnya, jika kau berfikir ada yang namanya kesetiaan relatif, maka aku bisa pastikan kau punya kepribadian pengkhianat.. tapi jika kita sebut sebuah kesetiaan itu tidak berbatas, absolut,... apakah manusia yang disebut sebagai makhluk pelupa, zalim, penuh kekhilafan itu pantas mendapatkan keistimewaan seperti ini?


Aku punya contoh kasus yang menarik, dan itu mungkin ada pula di sekitar kalian.ada seorang gadis, seorang yang dikatakan setia pada pacarnya.pada suatu waktu, si gadis ini ditinggalkan oleh pacarnya dengan alasan yang klasik=Tidak jelas.
Kenapa aku bilang klasik?, ya, kebanyakan seorang pacar yang memutuskanmu itu tidak pernah benar2 punya alasan yang tepat selain bosan kepadamu.,, dan itu sangat tidak jelas menurutku, sangat tidak jelas.kemudian setelah sekian tahun pasca diputuskan pacarnya itu, si gadis tetap melajang mengharapkan si mantan kembali kepadanya, tanpa pernah dikabarkan dekat dengan seorang laki2 pun,.. bayangkan itu, tak ada seorang laki2 pun!..tapi kenyataannya, si mantan pacar ini sudah jauh meninggalkan dia, bahkan mungkin sudah hampir lupa dengan gadis ini,..
*sambil ngelap airmata dengan serbet*


Ya, mungkin kalian, atau sebagian dari kalian mengatakan, inilah kesetiaan yang dimaksud.
tapi, mungkin sebagian dari kalian juga akan setuju dengan statement ku berikut ini; Kesetiaan itu hanya pantas diberikan kepada orang yang tepat!     ,..maksudnya?, ya, sudah jelas bukan,.. kesetiaan itu mestinya diberikan kepada orang yang tepat, gunakan nalar, harmonisasikan dengan perasaan.. lho?, tadi katanya cinta tidak perduli kepada logika/nalar/rasio?.. abaikan pernyataan menyesatkanku di atas, sungguh, di atas itu sebuah penyesatan.,, terutama statement ini; "cinta itu mengabaikan dominasi logika".
bagaimana kau bisa mencintai tanpa berfikir?..



Sebenarnya aku hendak menghapus semua ocehan ini, tapi berhubung aku lihat sudah banyak2 ngetiknya,
yasudahlah....

0 komentar:

Posting Komentar