Kamis, 23 Mei 2013

Susu : Faktor Osteoporosis

Artikel berikut adalah catatan yang saya publikasikan di facebook, beberapa saat yang lalu.  Saya menulis dengan segera catatan ini tidak lama setelah membaca buku "The Miracle of ENZYME dari Hiromi Shinya.  Selamat membaca.

***


Sebagian besar di antara kita mungkin sampai saat ini masih menganggap bila kekurangan kalsium adalah akibat dari kurangnya mengkonsumsi produk utama mainstream ini: susu.  Setidaknya, itulah yang dianut oleh manusia hingga abad-abad belakangan ini.  Kekurangan kalsium sangat mungkin menyebabkan hal-hal berikut ini [1] :
  1. Pada wanita hamil : gigi linu, sakit punggung pinggang ngilu, mual, insomnia dan keram
  2. Masa menyusui : gigi sakit, linu, sakit pinggang,
  3. Pengeroposan tulang (osteoporosis), tulang mudah patah
  4. Masa pertumbuhan : pertumbuhan terlambat,
  5. Menurunnya kekebalan tubuh (imunitas),  pertumbuhan tulang tidak baik, kebusukan gigi.
  6. Orang dewasa : keram otot, tegang, dan sulit tidur, jantung berdebar tidak normal, badan pegal.
  7. Menopouse : sakit pinggang, insomnia, tegang, suasana hati tidak baik.
  8. Manula : Insomnia, osteoporosis, tulang mudah patah, tinggi badan menyusut.


Osteoporosis[2], adalah salah satu kelainan pada tulang yang ditandai dengan perapuhan pada jaringan tulang yang diakibatkan karena kekurangan persediaan kalsium untuk menopang jaringan tulang itu sendiri.  Osteoporosis tidak bisa dianggap hal remeh, bahkan saat ini Osteoporosis dianggap sebagai salah satu penyakit yang mengancam kesehatan manusia, sehingga pada 23 oktober 2002 lalu dicanangkan hari Osteoporosis sedunia. Osteoporosis adalah ancaman utama bagi 44 juta orang Amerika dan 68%adalah wanita. Sepuluh juta diantaranya sudah menderita osteoporosis, sedangkan 34 juta mempunyai kerenggangan tulan (low bone mass) yang beresiko ke penyakit tersebut. satu dari dua wanita dan satu dari delapan pria akan mengalami patah tulang yang berhubungan dengan osteoporosis (osteoporosis - related fracture) dalam hidup mereka. Setiap tahun 80.000 pria Amerika menderita patah pinggul dan sepertiganya dari mereka meninggal dalam setiap satu jangka waktu setahun setelahnya. Setiap tahun 1,5 juta kasus patah tulang akibat osteoporosis, 300.000 patah pinggul, 700.000 patah tulang belakang, 250.000 patah pergelangan dan 300.000 ditempat lainnya.[12]


Sementara harapan para pakar/penyuluh kesehatan dunia akan berkurangnya kasus osteoporosis dengan menggalakan program sehat; yaitu menyertakan produk susu sebagai makanan wajib sehari-hari, kasus kurangnya kalsium serta kanker malah semakin meningkat dengan pesat, apa penyebabnya?.

Catatan saya kali ini akan mengulas secara singkat bagaimana produk susu kita dicerna di dalam tubuh dan dampaknya kepada masa depan kita.

Patut untuk direnungi bahwa, kita sebagai manusia adalah salah satu dari segelintir makhluk hidup mamalia(selain kucing dan anjing) yang masih meminum susu bahkan hingga usia dewasa, namun rasanya jarang sekali saya mendengar kasus tentang jerapah atau sapi yang mengalami osteoporosis, mengapa?.

Ada satu teori unik yang digagas oleh Dokter Hiromi Shinya[3], Di dalam bukunya yang berjudul "The Miracle of Enzym", dia memberikan fakta klinis dan hasil observasinya selama berpuluh-puluh tahun tentang kaitan makanan yang masuk ke perut manusia dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.  Shinya Hiromi memiliki keyakinan bahwa salah satu faktor pesatnya osteoporosis di masa kini adalah hasil gaya hidup yang berkembang di masyarakat, salah satunya adalah konsumsi produk susu.

Nah, apa kaitan antara konsumsi produk susu dengan osteoporosis?

Pada dasarnya, "susu adalah makanan yang paling sulit untuk dicerna"[4].  Di dalam susu, terdapat kasein[5] yang merupakan pembentuk protein paling dominan dalam susu, sekitar 80% protein dalam susu sapi adalah kasein.  Kasein pada dasarnya langsung menggumpal di dalam lambung ketika dikonsumsi sehingga menjadi sulit dicerna.  Selain itu, proses homogenisasi[6] yang biasa dilakukan dalam industri susu modern memicu oksidasi[7] pada susu.

Homogenisasi pada susu dilakukan untuk meratakan kadar lemak dengan cara mengaduknya.  Proses homogenisasi ini, ternyata tidak hanya meratakan lemak dalam susu, namun sekaligus mengikat zat oksigen kedalamnya, hasilnya : oksidasi.  Seperti yang kita ketahui, zat seperti lemak yang teroksidasi menghasilkan radikal bebas[8] yang mampu meracuni tubuh.  Dalam dunia medis populer, radikal bebas merupakan penyebab utama terjadinya kanker.

Susu yang mengalami Pasteurisasi[9](pemanasan)--akibat proses manufactur--menghancurkan essensi protein susu itu sendiri.  Jadi, susu yang kita nikmati sekarang adalah susu yang mengandung radikal bebas serta mengandung protein yang tidak lagi fungsional.

Pertanyaannya; kenapa kita tidak langsung jatuh sakit, kena kanker mendadak, atau masuk UGD selekas minum susu?.  Jawabannya : karena ada enzim di dalam tubuh kita yang menangani pertahanan tubuh berusaha mati-matian untuk melawan radikal bebas yaitu enzim anti-oksidan.  Selain itu, Kasein yang sulit dicerna membutuhkan perjuangan lebih banyak bagi enzim untuk memproduksi enzim amilase[10], Akibatnya, kinerja enzim terfokus pada proses pencernaan lebih banyak disamping harus mengeluarkan lebih banyak enzim anti-oksidan, sehingga kinerja enzim menjadi tidak optimal.

Perlu kita ketahui; ternyata kadar konsentrasi kalsium dalam darah manusia meningkat saat minum susu.  Atau pada orang-orang yang gemar minum susu, secara umum sering ditemui kasus hiperkalsemia[13a] yaitu kelebihan kadar kalsium dalam darah.  Normalnya, kalsium dalam darah manusia biasanya berkisar pada 9-10 mg[13b], ketika terjadi peningkatan secara tiba-tiba oleh tubuh saat mengkonsumsi produk susu, ternyata ada proses yang sangat merugikan tubuh kita disini.  Peningkatan ini ternyata bukan hal yang bagus, karena tubuh secara otomatis menaikkan kadar kalsium dalam darah saat kita minum susu.  Konsentrasi kalsium dalam darah yang meningkat disebabkan karena darah mengambil cadangan kalsium dari tubuh, darimana?, Tulang!.

Pada saat terjadi abnormalisasi konsentrasi kalsium di dalam darah, tubuh kita mengalami homeostatis[11]; menyeimbangkan keadaan abnormal akibat kelebihan kalsium dalam darah.  Bagaimana cara kerja homeostatis ini dalam menyeimbangkan kadar kalsium?, yaitu dengan membuang kelebihan kalsium dalam darah kita tadi.

Tubuh membuang kelebihan kalsium dari ginjal melalui urine, sementara kalsium yang digadang-gadang akan bertambah dari susu belum kunjung sampai.  Akibatnya adalah kalsium di dalam tubuh kita berkurang dengan sangat dramatis.  Sementara Karena kalsium dalam susu yang 'terbungkus' kasein yang sangat sulit dicerna itu, tubuh hanya mampu mengambil sedikit kalsium dari susu.  Sisa kalsium dari susu yang tidak bisa dicerna oleh tubuh kemudian terbuang bersama kotoran--atau lebih parah, menjadi tinja stagnant di usus besar karena masalah pada enzim pencernaan.

Maka, kekurangan kalsium sampai kasus osteoporosis bagi peminum susu-holic sangat banyak kasusnya kita temui.  Di Amerika, dimana produk susu merupakan makanan sehari-hari, kasus osteoporosis ataupun tulang retak akhir-akhir ini meningkat tajam.  Nah, jangan lupa, selain ancaman osteoporosis, zat lemak teroksidasi tadi mengancam tubuh kita dengan kanker.


Selamat menikmati produk susu anda hari ini, hail milk!





Sebelum menutup catatan ini : CMIIW



*)Ref:
[1] Kalsium dan manfaat serta fungsi dalam tubuh : http://b57ev.wordpress.com/2010/06/22/kalsium-calsium-dan-manfaat-serta-fungsi-dalam-tubuh/
[2] Wikipedia - Osteoporosis : http://en.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis
[3] Hiromi Shinya, MD.  Guru Besar Kedokteran AE-college of medicine, AS.  Spesialis Endoskopi gastrointestinal : http://en.wikipedia.org/wiki/Hiromi_Shinya
[4] Hiromi Shinya-"The miracle of E N Z Y M": hal 104
[5] Wikipedia-Casein : http://en.wikipedia.org/wiki/Casein
[6] Wikipedia-Homogenization(chemistry) : http://en.wikipedia.org/wiki/Homogenization_(chemistry)
[7] Wikipedia-Redox (reduction-oxidation) : http://en.wikipedia.org/wiki/Redox
[8] Wikipedia-Radical(Chemistry) : http://en.wikipedia.org/wiki/Radical_(chemistry)
[9] Wikipedia-Pasteurisasi : http://id.wikipedia.org/wiki/Pasteurisasi
[10] Makalah Enzim Amilase : http://sectoranalyst.blogspot.com/2011/09/makalah-enzim-amilase.html
[11] Wikipedia-Human Homeostatis : http://en.wikipedia.org/wiki/Human_homeostasis
[12] Wellness Centre Clinic - "Osteoporosis 'silent thief'" : http://wellnesscentreclinique.blogspot.com/2011/03/osteoporosis-silent-thief.html
[13]





*) Saya Jelas sangat mengapresiasi bagi para readers ataupun bloggers ataupun--bila mungkin--pakar kesehatan yang hendak menambah kekurangan pada catatan di atas.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar